Posnu.id_Jakarta Pusat - Tren fiskal Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten Bangkalan tahun 2024 di perkirakan menurun dari tahun sebelumnya (2023). Hal ini, disorot oleh Poros Sahabat Nusantara (POSNU) Bangkalan bidang ekonomi pembangunan. PAD yang semula meningkat secara signifikan. Namun, di tahun 2024 menurun hingga minus.
Diketahui, memasuki triwulan ke IV realiasi dari proyeksi PAD hanya mencapai 63% persen, sedangkan rasio pertumbuhan PAD minus hingga -42% dari tahun sebelumnya yang mencapai 38%.
Rizky Ahmad Taufik mengungkapkan, berdasarkan analisa dengan menggunakan rumus pertumbuhan dari tahun 2019 - 2023 (LKPD) dan 2024 menggunakan data (SIKD per 20 oktober 2024). PAD diproyeksikan menurun, mengingat sudah triwulan ke IV realisasi PAD hanya mencapai 224 milyard.
"Kurang cermat dalam melakukan penyusunan rencana kerja anggaran dalam setiap SKPD, harusnya pemerintah daerah dalam hal ini, Bapenda cermat dalam upaya melakukan tataletak sumber potensi PAD," ungkap Rizky pada senin (20/10/24).
Menurut Rizky, pertumbuhan PAD sebagai alat untuk mengukur kinerja suatu pemerintah daerah dan sejauh mana serapan pendapatan diterima untuk kebutuhan daerah, khusunya kabupaten Bangkalan.
Rizky mengungkapkan, prosentase pertumbuhan PAD dari tahun 2019 hingga 2024, diantaranya; 2020 pertumbuhan PAD minus sebesar -11% dengan capaian 233 milyard, 2021 pertumbuhan PAD meningkat 16% dengan capaian 271 milyard, 2022 pertumbuhan PAD meningkat hanya 3.8% dengan capaian 281 milyard.
Lebih lanjut Rizky mengungkapkan, ditahun 2023 kembali meningkat pertumbuhan PAD mencapai 38% dengan capaian 390 milyard. Sedangkan pertumbuhan PAD menggunakan data SIKD per tanggal 20 oktober mencapai 224 milyard dengan pertumbuhan minus hingga -42%.
"Setiap value pendapatan yang dilaporkan pada SIKD, kita terus control dan melakukan analisis untuk mengetahui kinerja pemerintah daerah, dan DPRD dalam memberikan controlling. Namun, sejauh ini DPRD acuh dalam melakukan skema potensi PAD," ujarnya Rizky Ketua POSNU Bangkalan.
0 Comments