Ketua POSNU Gresik: Petani adalah Penjaga Ketahanan Pangan Bangsa

Posnu.id_Jakarta Pusat - Ketua Poros Sahabat Nusantara  (POSNU) Kabupaten Gresik, Abdur Rosyid Bahruddin , menegaskan bahwa ketahanan pangan tidak bisa dilepaskan dari keberlangsungan hidup para petani. Dalam peringatan Hari Tani Nasional ini, ia mengingatkan bahwa petani adalah garda terdepan dalam menjaga ketersediaan pangan sekaligus menjaga kedaulatan bangsa.

Menurut data BPS Kabupaten Gresik tahun 2023, luas panen padi mencapai 66,20 ribu hektar, naik 4,61% dibanding tahun 2022. Produksi gabah kering giling (GKG) sebesar 417,43 ribu ton, setara dengan 241,03 ribu ton beras. Angka ini menunjukkan bahwa kontribusi petani Gresik cukup signifikan dalam menjaga pasokan pangan lokal maupun provinsi.

“Petani bukan hanya profesi, tapi penjaga ketahanan pangan bangsa. Tanpa petani yang kuat, kita akan sangat bergantung pada impor. Karena itu, POSNU mendorong generasi muda untuk mencintai pertanian dan menjadikannya jalan kemandirian ekonomi,” ujar Rosyid.

Ia menyoroti tantangan yang dihadapi, mulai dari alih fungsi lahan sawah ke industri dan pemukiman, harga gabah yang sering fluktuatif, hingga minimnya regenerasi petani muda. Berdasarkan catatan Pemkab Gresik, alih fungsi lahan sawah produktif terus terjadi di kawasan Manyar dan sekitarnya seiring perkembangan kawasan industri.

“Jika lahan pertanian terus menyusut, kita tidak hanya kehilangan sawah, tapi juga kehilangan masa depan pangan. Karena itu, menjaga petani dan lahan pertanian berarti menjaga ketahanan bangsa,” tambahnya.

Pernyataan Ketua POSNU ini juga selaras dengan kondisi harga pangan nasional. Berdasarkan laporan April 2025, harga beras premium rata-rata di pasar mencapai Rp16.033 per kg, sementara beras medium sekitar Rp14.300 per kg. Kenaikan harga ini menegaskan pentingnya menjaga produksi pangan lokal agar masyarakat tetap memiliki akses pada kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

“Ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional. Mari kita rawat petani, dukung pertanian, dan jadikan pangan sebagai bagian dari perjuangan yang berkelanjutan,” pungkas Rosyid.

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *