Posnu.id_Jakarta Pusat - Senin 21 November 2022 lalu, Kabupaten Cianjur mengalami musibah, tepat pukul 13.21 WIB "Gempa M 5,6 Cianjur Terasa Kuat hingga di Jakarta,". Sontak semua relawan tanggap bencana turun, termasuk pengurus Cabang Poros Sahabat Nusantar (Posnu) Kabupaten Cianjur.

Sejak ditetapkan masa darurat bencana, dari 21 November 2022 sampai 20 Desember 2022, oleh pemerintah daerah Kabupaten Cianjur, DPC Poros Sahabat Nusantara Kabupaten Cianjur berinisiasi menghimpun relawan yang tergabung melalui Posko Kolaborasi Sahabat Nusantara dengan organisasi yang lain, diantaranya  DPC Poros Sahabat Nusantara (Posnu) Kabupaten Cianjur, LTN NU Cianjur, IKA STISNU Cianjur, PK PMII STISNU Cianjur, Yayasan Peduli Generasi Muda, Yabani Care, dan Irmas Al-Iklas.

Penanggungjawab Posko Kolaborasi Sahabat Nusantara, yang juga Pengurus DPC Posnu Cianjur, Dodi Junaedi mengatakan, tanggap bencana yang dilakukan oleh relawan sahabat nusantara, ini melakukan tanggap bencana secara langsung, dimulai dari mendistribusikan sembako, Ketika masa tanggap bencana, sampai dengan memberikan terapi pesiko sosial kepada korban gempa terutama anak-anak.

“kami bergerak dalam penanganaan gempa Cianjur sejak diberlakukan tanggap bencana bahkan sampai hari ini masih melakukan aktivitas seperti melakukan terauma hiling kepada anak-anak korban gempa,” tuturnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam penanganan gempa Cianjur pihaknya, terus melakukan upaya penanganan walau dengan kemampuan terbatas.

“Gerakan yang kami lakukan memang sangat terbatas, kendati begitu kami tetap berupaya melakukan kegiatan yang kita mampu untuk penanganan bencana Di Cianjur, semisal Ketika logistic ada kami mendistribusikannya kepada korban, namu Ketika logistic habis kami melakukan treauma hiling, jadi keterbatasan bagi kami bukan alasan untuk tidak mendampingi penanganan bencana di Cianjur,” paparnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua DPC Posnu Cianjur Ismat Nasrulloh yang mengatakan, pelaksanaan penanganan bencana yang dilakukan oleh DPC Posnu Cianjur sampai saat ini dilakukan terutama bagi korban yang membutuhkan untuk huntara meski dengan kemampuan yang terbatas.

“Sampai saat ini kami masih melakukan penanganan bencana, terutama kepada korban yang membutuhkan untuk huntara, seperti pembersihan puing bangunan, pembelian asbes, dan kebutuhana yang lain yang sifatnya masih ringan,” ungkapnya.