DPC Posnu Kabupaten Bangkalan Soroti Trend PAD Kabupaten Bangkalan

Posnu.id_Jakarta Pusat - Bidang Ekonomi Pembangunan Dewan Pimpinan Cabang Poros Sahabat Nusantara (DPC Posnu) Kabupaten Bangkalan soroti Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten Bangkalan. Trend PAD lima tahun terakhir mengalami rasio peningkatan yang signifikan.

Berdasarkan analisa data olahan DPC Posnu Bangkalan, bidang ekonomi pembangunan, menggunakan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) realisasi Tahun Anggaran (TA) 2018 hingga 2022, trend realisasi PAD TA 2018 sebesar (Rp. 199 Milyard) disusul 2019 (Rp. 262 Milyard) turun di 2020 (233 Milyard) kembali naik di 2021 (Rp. 271 Milyard) terus meningkat di 2022 (Rp. 281 Milyard). 

Data olahan DPC Posnu Bangkalan Menggunakan LHP dari BPK Provinsi Jawa Timur TA 2018 Hingga 2022

Menurut Rizky Ketua DPC Posnu Bangkalan mengungkapkan, dari analisa laporan LHP menggunakan jangka time series data (Deret Waktu), untuk melihat perbandingan antara realisasi PAD dari tahun ke tahun.

“Tren PAD lima tahun terakhir menggambarkan kondisi pertumbuhan fiskal PAD meningkat, meksi cenderung peningkatan Fluktuatif naik turun, namun keuntungan PAD kian tinggi,” jelasnya, pada Selasa, (23/01/2024).

Lebih lanjut Ia menjelaskan, PAD kabupaten Bangkalan perlu di tingkatkan lagi karena pada tahun 2022 menurun dari tahun sebelumnya, seharusnya ini menjadi menjadi pendorong bagi Pemerintah Kabupaten Bangkalan untuk di tingkatkan lagi pos-pos PAD kabupaten Bangkalan.

"Perlu diketahui, pos-pos PAD terbesar ada pada sektor lain-lain pendapatan daerah yang sah dengan dulangan pada PAD sebesar 69% pada tahun 2020, meningkat di tahun 2021 sebesar 76%, menurun di tahun 2022 sebesar 74%", Ungkapnya.

Senada, Menurut ketua bidang ekonomi pembangunan DPC Posnu Bangkalan Ahmad Fawait mengatakan, dulangan terbesar PAD ada pada sektor lain-lain pendapatan daerah yang sah bukan pada sektor pajak daerah. 

“Dilihat dari hasil analisa tiga tahun terakhir mulai dari tahun 2020 hingga 2022, setoran pos-pos PAD terbesar pada sektor lain-lain pendapatan daerah yang sah", tuturnya.

Lebih lanjut Mahasiswa Universitas WR. Supratman Surabaya ini mengatakan, Seharusnya PAD bagian Retribusi daerah, Pajak Daerah dan Hasil pengelolaan Kekayaan daerah lebih besar setorannya terhadap PAD Kabupaten Bangkalan di bandingkan di bagian lain-lain Pendapatan daerah yang Sah.

"Mestinya pos-pos PAD seperti pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, jauh lebih tinggi dari setoran lain-lain pendapatan daerah yang sah,”Ungkapnya.

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *