Posnu.id_Jakarta Pusat - Media merupakan alat paling vital dalam penyebaran informasi, apalagi di era digital saat ini. Melihat pentingnya era digital ini dan rawannya berita hoax maupun yang tidak berimbang, Bawaslu Bangkalan menggelar sosialisasi untuk melawan hoax.
Sosialisasi tersebut mengusung Tema ‘Menepis Informasi Hoax yang Tidak Berimbang, Demi Pemilu 2024 Aman dan Nyaman di Kabupaten Bangkalan’, dan berlangsung di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Senin (14/11/2022).
Dalam kesempatan tersebut, hadir secara langsung Kepala Dinas Kominfo Bangkalan, Agus Sugianto Zein yang juga bertindak sebagai Narasumber; juga sejumlah media yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bangkalan.
Foto: Peserta Sosialisasi dari berbagai Media dan NGO
Turut hadir, Lembaga Pemantau Pemilu yang telah terakreditasi oleh Bawaslu, yakni DPC Poros Sahabat Nusantara (POSNU) Bangkalan.
Kepala Dinas Kominfo Bangkalan Agus Sugianto Zein menjelaskan, ada sejumlah langkah yang dapat ditempuh untuk menangkal berita Hoax.
“Kota jangan tertarik karna judul yang provokatif ataupun yang menyangkut ujaran kebencian dan lain sebagainya. Jangan sampek ujaran kebencian ikut dalam menyebarkan hoax,” ungkapnya.
Agus juga menjelaskan peran penting pemuda milenial untuk menguatkan kecerdasan emosionalnya dalam mengantisipasi berita hoax bagi generasi muda.
“Kita berharap banyak karna generasi milenial ini lebih faham skil digital,harapannya mereka juga dikuatkan kecerdasan emosionalnya yang kadang sengaja dilakukan oleh para buzzer yang sengaja menyebarkan hoax,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Bangkalan, Ahmad Mustain Saleh mengaku cukup kesulitan untuk menangkal hoax dalam konteks derasnya arus informasi saat ini. Namun demikian, pihaknya juga telah melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi hal tersebut.
“Menjadi kesulitan tersendiri bagi kita, yang pertama kita tidak mempunyai Tim IT khusus, kedua dengan SDM kita memang terbatas. Tetapi kita sudah menjalani MOU dengan Diskominfo Bangkalan dan Polres Bangkalan,” akunya.
Lebih lanjut, Mustain mengungkapkan jika komunikasi yang terbangun saat ini antara Bawaslu dengan Diskominfo dan Polres Bangkalan masih terhenti pada belum adanya alat yang dapat digunakan untuk melakukan ‘takedown’ konten-konten yang memuat hoax.
“Jadi takedownnya harus ke Provinsi, oleh sebab itu salah satu agenda kita mengajak para pelaku media-media ini kan mohon maaf, banyak yang sudah beralih ke media siber,” katanya.
Di sisi lain, Rizki, Wakil Ketua DPC POSNU Bangkalan Mengatakan, peran anak muda saat ini sangat penting dalam menepis informasi hoax, apalagi yang mengandung SARA.
“Kita harus perlu memiliki basic yang kuat dalam hal yang menyangkut hoax, terkadang banyak media-media yang memang belum terdaftar dan mendaptkan akreditasi dari Dewan Pers,” ungkapnya.
“Kita perlu tela’ah mana berita yang benar maupun mana berita yang abal-abal, apalagi di era sekarang, banyak informasi yang hanya memperkeruh,” lanjut Rizki memungkasi.
0 Comments